Selasa, 18 April 2017

DAMPAK NEGATIF BERITA HOAX TERHADAP MASYARAKAT INDONESIA

DAMPAK NEGATIF BERITA HOAX TERHADAP MASYARAKAT INDONESIA

Hoax adalah berbagai pemberitaan atau penyebarluasan informasi yang berisi tentang kebohongan, dan dengan sengaja disebarluaskan melalui berbagai media informasi.
Berita Hoax sengaja disebarluaskan untuk memperdaya atau untuk membuat orang lain percaya akan berita bohong tersebut.
Penyebar berita Hoax tersebut akan mendapatkan kepuasan dan bahkan mendapatkan keuntungan dari berita-berita Hoax yang ia sebarkan.
Sebenarnya di beberapa negara, Hoax memiliki kaitan dengan budaya April Mop, yang dirayakan setiap tanggal 1 april, yaitu sebuah tradisi memperdaya orang lain dengan berbagai berita bohong sekedar untuk bahan lelucon.
Namun kini, penggunaan berita Hoax ini disalah gunakan oleh beberapa orang dengan menyebarluaskan berbagai berita bohong, yang dampaknya bahkan dapat menggemparkan dunia. Bahkan tak jarang berita Hoax dapat mencemarkan nama baik seseorang atau golongan tertentu, tak lagi hanya sebatas lelucon.
1.Hoax buang-buang waktu dan uang
Berdasarkan perhitungan situs cmsconnect.com, membaca hoax dapat menimbulkan kerugian yang tidak sedikit bagi individu atau kantor tempatnya berkerja. Hal ini terjadi berkat produktivitas yang menurun akibat efek mengejutkan kabar hoax.Bagi perusahaan, kerugian minimal bisa mencapai Rp 10 juta per tahun, sementara individu bisa Rp 200 ribu per tahun. Semua ini bisa terjadi bila setiap pekerja menghabiskan waktu 10 detik saja per hari untuk membaca email atau pesan hoax. Bayangkan bila si hoax terus berlarut-larut dan dibahas dalam waktu lama, tentu kerugian semakin bertambah.
2.Hoax jadi pengalih isu
Di dunia maya, khususnya bagi para penjahat siber, hoax dapat digunakan untuk memuluskan aksi ilegal mereka. Ya, penjahat siber diketahui sering menyebar hoax soal adanya kerentanan sistem di sebuah layanan internet, misalnya Google Gmail.dalam hoax tadi, si hacker bisa saja menyertakan tautan tertentu yang disarankan untuk diklik agar terhindar dari kerentanan sistem Gmail tadi. Padahal, tautan tadi justru berisi virus yang bisa membajak Gmail.
3.Hoax penipuan public
Selain kehebohan, ada jenis hoax yang dibuat untuk mencari simpati dan uang. Hal ini pernah dialami oleh lembaga kanker Amerika, American Cancer Society (ACS). Saat itu muncul kabar hoax yang mengaku membutuhkan bantuan uang dari 500 orang demi membantu operasi seorang gadis kecil penderita kanker.Banyak orang dilaporkan tertipu kabar ini dan akhirnya mengirimkan sejumlah uang pada rekening yang dicantumkan pada pesan hoax tadi.Sementara di Indonesia, kabar hoax yang banyak menipu publik beberapa waktu lalu adalah pesan pembukaan pendaftaran CPNS nasional yang dikirim lewat WhatsApp. Setelah ramai tersebar, barulah pemerintah mengklarifikasi bila pihaknya belum akan membuka pendaftaran CPNS.
4.Hoax pemicu kepanikan public
Apakah Anda beberapa bulan lalu menerima pesan berantai soal tindak perampokan di Surabaya yang pelakunya menyilet wajah korban? Atau kabar hilangnya pesawat Garuda jurusan Jakarta-Palu?Mungkin ini adalah tujuan hoax yang paling banyak diminati oleh si pembuat hoax, memicu terjadinya kepanikan publik. Bahkan, guna menghentikan kepanikan, biasanya media massa atau media online harus membantu masyarakat dan mengklarifikasi bila kabar-kabar tadi hanya hoax. (uli)

CARA MENANGGULANGI BERITA HOAX
1. Hati-hati dengan judul provokatif
Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan langsung menudingkan jari ke pihak tertentu. Isinya pun bisa diambil dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoax.
Oleh karenanya, apabila menjumpai berita denga judul provokatif, sebaiknya Anda mencari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda. Dengan demikian, setidaknya Anda sebabagi pembaca bisa memperoleh kesimpulan yang lebih berimbang.
2. Cermati alamat situs
Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link, cermatilah alamat URL situs dimaksud. Apabila berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi -misalnya menggunakan domain blog, maka informasinya bisa dibilang meragukan.
Menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs di Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita.
Dari jumlah tersebut, yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300. Artinya terdapat setidaknya puluhan ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu di internet yang mesti diwaspadai.
3. Periksa fakta
Perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya? Apakah dari institusi resmi seperti KPK atau Polri? Sebaiknya jangan cepat percaya apabila informasi berasal dari pegiat ormas, tokoh politik, atau pengamat. Perhatikan keberimbangan sumber berita. Jika hanya ada satu sumber, pembaca tidak bisa mendapatkan gambaran yang utuh.
Hal lain yang perlu diamati adalah perbedaan antara berita yang dibuat berdasarkan fakta dan opini. Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti, sementara opini adalah pendapat dan kesan dari penulis berita sehingga memiliki kecenderungan untuk bersifat subyektif.
4. Cek keaslian foto
Di era teknologi digital saat ini , bukan hanya konten berupa teks yang bisa dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video. Ada kalanya pembuat berita palsu juga mengedit foto untuk memprovokasi pembaca.
Cara untuk mengecek keaslian foto bisa dengan memanfaatkan mesin pencari Google, yakni dengan melakukan drag-and-drop ke kolom pencarian Google Images. Hasil pencarian akan menyajikan gambar-gambar serupa yang terdapat di internet sehingga bisa dibandingkan.


Contoh berita Hoax
Pokemon Go: 'Aku Yahudi'

Begitu Nintendo dan Niantic Labs meluncurkan aplikasi permainan Pokemon Go, semua orang, termasuk masyarakat Indonesia, langsung kecanduan dengan permainan yang mengusung teknologi augmented reality ini.
Ketika pemain tengah "sibuk" menangkap Pokemon dengan perangkat ponsel pintarnya, muncul sebuah isu yang cukup mengagetkan sekaligus menggelitik mengenai Pokemon Go. Isu yang disebar melalui media sosial ini menyebutkan Pokemon Go memiliki arti: Aku Yahudi. Tidak hanya nama aplikasinya saja, nama-nama monster yang ada di dalam game juga disebut mempunyai makna, seperti Pikachu yang berarti: Jadilah Yahudi. Si penyebar hoax menyebut itu adalah arti dalam bahasa Syriac atau bahasa Suryani.
Nintendo sendiri membantah rumor ini dengan menyebutkan Pokemon tidak memiliki keterkaitan dengan agama. Pokemon sendiri berarti Pocket Monster atau monster saku. Bantahan juga diberikan oleh profesor Universitas Al-Azhar, Mohammed abu Laila. Menurutnya, nama karakter Pokemon tidak memiliki bukti yang valid sebagai ajakan Yahudi.